3. Artikel foto dan video jurnalistik
Fotografi
Jurnalistik adalah foto yang memiliki nilai berita atau menjadi berita itu
sendiri, melengkapi suatu berita dan dimuat dalam suatu media. Foto jurnalistik
harus didukung oleh caption yang berisi penjelasan dari foto. Beberapa makna
fotografi jusnalistik dari berbagai sumber:
1.
Menurut Wilson Hick redaktur senior majalah ’Life’ (1937-1950) dalam buku World
and Pictures, foto jurnalistik adalah media komunikasi verbal dan visual yang
hadir bersamaan.
2.
Menurut Henri Cartier-Bresson, pendiri agen foto terkemuka di dunia dengan
teorinya Decisive Moment, foto jurnalistik adalah berkisah dengan sebuah
gambar, melaporkannya dengan sebuah kamera, merekamnya dalam waktu, yang
seluruhnya berlangsung seketika saat suatu citra tersembut mengungkap sebuah cerita.
3.
Menurut Oscar Motulohm, fotografer professional, foto jurnalistik adalah suatu
medium sajian informasi untuk menyampaikan beragam bukti visual atas berbagai
peristiwa kepada masyarakat seluas-luasnnya secara cepat.
4.
Menurut Zainuddin Nasution, tokoh foto jurnalistik asal Surabaya, foto
jurnalistik adalah jenis foto yang digolongkan foto yang tujuan pemotretan
karena keinginan bercerita kepada orang lain. Jadi foto-foto jenis ini
berkepentingan dalam menyampaikan pesan kepada orang lain dengan maksud agar
orang lain melakukan sesuatu tindakan psikologis.
5.
Dalam buku serial Photojournalistic yang diterbitkan oleh Time Life diungkapkan
bahwa, foto-foto yang dihasilkan oleh
para wartawan foto seperti yang ada di media massa adalah pers foto foto berita
yang penekanannya pada perekaman fakta otentik. Misalnya foto yang
menggambarkan kebakaran, kecelakaan, pengusuran dll. Foto-foto itu, ingin
menceritakan sesuatu yang akan membuat orang memberikan feed back dan
bertindak.
Fotografi jurnalistik
jelas berbeda dengan bidang fotografi lainnya.
Foto jurnalistik adalah bagian dari dunia jurnalistik yang menggunakan
bahasa visual untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat luas dan tetap terikat
kode etik jurnalistik. Foto jurnalistik bukan sekadar jeprat-jepret semata. Ada
etika yang selalu dijunjung tinggi, ada pesan dan berita yang ingin
disampaikan, ada batasan batasan yang tidak boleh dilanggar, dan ada momentum
yang harus ditampilkan dalam sebuah frame. Hal terpenting dari fotografi
jurnalistik adalah nilai-nilai kejujuran yang selalu didasarkan pada fakta
obyektif semata.
Berorasi – Orator
sedang menyampaikan pesan sekaligus mengajak masyarakat untuk menahan diri dan
menjaga perdamaian di Yogyakarta. Aksi ini merupakan aksi gabungan beberapa
elemen masyarakat jogja yang ikut menentang kekerasan yang marak terjadi
beberapa waktu lalu
Para pewartanya harus
selalu berada di garis depan. Mereka pun selalu siaga di garis belakang dalam
mewartakan sebuah berita kepada masyarakat luas. Pewarta foto juga dituntut
sigap dalam menangkap setiap “momentum” dari sebuah peristiwa, membingkainya
dengan dalam sebuah gambar yang berbeda dari apa yang dilihat oleh khalayak
awam. Pun yang terpenting, mereka harus mengerti dan paham atas peristiwa yang
sedang diabadikannya.
Dasar kelahiran
pertumbuhan jurnalistik foto, menurut Soelarko ditentukan oleh tiga faktor:
1.
Rasa ingin tahu manusia, yang merupakan naluri dasar, yang menjadi wahana
kemajuan.
2.
Pertumbuhan media massa sebagai media audio visual, yang memuat tulisan (atau
uraian mulut) dan gambar (termasuk gambar yang hidup).
3.
Kemajuan teknologi, yang memungkinkan terciptanya kemajuan fotografi dengan
pesat (termasuk perfilm-an dan video untuk pemberitaan)
Dalam dunia
jurnalistik, foto merupakan kebutuhan yang vital. Sebab foto merupakan salah
satu daya pemikat bagi para pembacanya. Selain itu, foto merupakan pelengkap
dari berita tulis. Penggabungan keduanya, kata-kata dan gambar, selain menjadi
lebih teliti dan sesuai dengan kenyataan dari sebuah peristiwa, juga seolah
mengikutsertakan pembaca sebagai saksi dari peristiwa tersebut.
Dalam foto jurnalistik
terdapat kategori-kategori untuk membedakan suatu foto itu termasuk kedalam karya
foto jurnalis atau bukan.
Ada 3 kategori yaitu :
1. Foto Human Interest
Foto dalam hal ini
biasanya menampilkan manusia dan lingkungannya, sesuai dengan namanya. Foto ini
membawa pesan tentang sisi kemanusiaan yang dapat menggugah rasa kemanusiaan
orang yang melihatnya.
2.
Foto Feature
Biasanya foto feature
di gunakan untuk menerangkan atau memperkuat suatu tulisan baik di majalah,
koran dan lain-lain. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa foto yang di pakai
dalam foto feature juga merupakan foto Human Interest.tetapi perbedaan diantara
foto-foto lain adalah pada hal yang ditampilkan. Biasanya yang ditampilkan
bukan peristiwa utamanya, tetapi sisi lain dari berita atau peristiwa tersebut.
3.
Foto Berita (Spot News atau On The Spot)
Dalam membuat Spot News
kita berpedoman atau memuat unsur What,
Why, Who, Where, When and How. Foto inimenampilkan gambar-gambar yang tanpa
membaca keterangan atau resensi yang ada sudah dapat bercerita atatu bisa
dikatakan berdiri sendiri.. semakin banyak informasi yang terekam dalam foto
tersebut, semakin layak foto tersebut. Akan tetapi terbatas pada kehangatan
berita yang disajikan. Waktu yang terbatas akan membuat foto berita ini cepat
basi. Namun foto ini masih dapat digunakan walaupun hanya sebatas dokumen.
Teknik foto jurnalistik
haruslah memiliki unsur :
Ide,
setiap wartawan foto tidak boleh hanya melihat peristiwa yang sedang atau telah
terjadi, tetapi harus dapat belajar dari ide agar bisa mengetahui sesuatu yang
akan terjadi;
Latar
belakang, wartawan foto dituntut untuk mengetahui story di
balik ide dan jika ada harus diketahui kemana arah story tersebut;
Sumber
daya manusianya, wartawan foto harus memiliki kemampuan
untuk menampilkan story dalam bentuk foto;
Lokasi,
untuk mencapai unsur believeability dan
orisinalitas karya, wartawan foto harus turun ke lapangan dan ikut serta secara langsung di tempat kejadian;
Assembly,
foto yang telah didapat harus di-assembling (dikembangkan) sehingga menjadi
rangkaian yang utuh;
Hal-hal yang harus
dicantumkan dalam foto yang diajukan pada media cetak antara lain :
Caption
text,
yaitu teks yang sedikit menjelaskan atau memberi gambaran tentang foto.
Biasanya diletakkan di samping atau di bawah foto yang bersangkutan;
Credit
tittle, yaitu teks yang lazimnya berada pada bingkai foto
dan menyebutkan:
¨ pengambil foto dan dari institusi mana
berasal, misalnya foto : Bejo/DIANNS;
¨ sumber foto, jika foto tersebut diambil
dari media lain, misalnya foto : Tempo;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar